Filosofi Noken Papua | Filosofi Tas Tradisional Masyarakat Papua | Tas Noken Khas Papua | Cara Zuhri

Berbagi Berbagai Hal

05 Desember 2020

Filosofi Noken Papua | Filosofi Tas Tradisional Masyarakat Papua | Tas Noken Khas Papua

 

Filosofi Noken Papua | Filosofi Tas Tradisional Masyarakat Papua | Tas Noken Khas Papua

Pembuatan Noken Papua.Wikipedia.org


Pada artikel sebelumnya bertepatan pada tanggal 4 Desember 2020. Yang merupakan tahun ke delapan sejak Noken Papua didaftarkan ke UNESCO sebagai salah satu hasil karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia pada tanggal 4 Desember 2012 lalu. Di tetapkan sebagai warisan kebudayaan tak benda UNESCO.

Noken Papua tersebut yang pada tanggal 4 Desember 2020 dijadikan sebagai Google Doodle pada tampilan halaman awal pada portal atau website mesin pencari terbesar milik Google di Indonesia.


Filosofi Noken Papua | Filosofi Tas Tradisional Masyarakat Papua | Tas Noken Khas Papua


Bicara mengenai filosofi tentang Noken Papua. Menurut dari wikipedia.org, tas tradisional Noken tersebut memiliki simbol kehidupan yang baik, perdamaian, dan kesuburan bagi masyarakat di tanah Papua terutama kebanyakan di daerah Pegunungan Tengah Papua seperti suku Mee/Ekari, Damal, Suku Yali, Dani, Suku Lani dan Bauzi. Tas Noken Papua tersebut merupakan asli buatan sendiri oleh mama-mama di Papua. 

Yang menarik dari Noken Papua tersebut adalah hanya orang Papua saja yang boleh untuk membuat Noken. Para wanita di Papua sudah diwajibkan untuk belajar membuat Noken bahkan sejak masih kecil. Dikarenakan membuat Noken di Papua dari dulu sampai sekarang ini dapat melambangkan kedewasaan si perempuan atau wanita tersebut. Hal tersebut merupakan syarat untuk menikah bagi Perempuan di Papua, karena sudah bisa membuat Noken dan dianggap telah dewasa. Noken Papua dibuat karena suku-suku di Papua membutuhkan wadah yang dapat memindahkan barang ke tempat yang lain.

Noken Papua tersebut terbuat dari bahan baku kayu pohon Manduam, pohon Nawa atau Anggrek hutan dan masih banyak lagi jenis pohon yang pada umumnya digunakan untuk membuat Noken.


Filosofi Noken Papua | Filosofi Tas Tradisional Masyarakat Papua | Tas Noken Khas Papua


Noken biasanya digunakan untuk berbagai macam kegiatan atau kegunaannya, bentuk atau ukuran Noken itu sendiri bervariasi ada yang berukuran kecil, besar, hingga yang ukurannya besar. Untuk Noken yang ukurannya besar disebut dengan Yatoo digunakan untuk membawa barang seperti kayu bakar, tanaman hasil panen, barang-barang belanjaan, atau bahkan untuk menggendong anak. Noken yang ukuruannya sedang disebut dengan Gapagoo digunakan untuk membawa barang-barang belanjaan dalam jumlah sedang, dan untuk Noken yang berukuran kecildisebut dengan Mitutee digunakan untuk membawa barang-barang pribadi. Keunikan Noken tersebut juga difungsikan sebagai hadiah kenang-kenangan untuk tamu yang biasanya baru pertama kali menginjakkan kaki di bumi Papua dan dipakai dalam uapacara.

Membuat Noken cukup rumit dikarenakan pembuatannya yang secara manual tidak dengan menggunakan alat atau mesin. Kayu dari pohon Manduam, pohon Nawa, pohon Anggrek dan sebagainya tersebut yang kemudian diolah, dikeringkan, dipilah-pilah dan lalu kemudian dipintal secara manual menjadi tali atau benang. Untuk variasi warna pada Noken tersebut dibuat dengan menggunakan warna alami atau pewarna alami. Dikarenakan pembuatan Noken tersebut terbilang rumit, proses pembuatan Noken lamanya bisa mencapai 1 sampai 2 minggu, sedangkan untuk pembuatan Noken yang berukuran besar lamanya pembuatan bisa memcapai hingga 3 minggu bahkan sampai 2 sampai 3 bulan, tergantung dari proses pembuatannya. Wah, lama juga ya...

Pada nilai jualnya, Noken tersebut harganya relatif murah, per buahnya Noken dihargai dibanderol dengan harga antara Rp 25.000 sampai Rp 50.000 tergantung dengan jenis dan serta ukurannya.


Filosofi Noken Papua | Filosofi Tas Tradisional Masyarakat Papua | Tas Noken Khas Papua


Begitulah penjelasan mengenai filosofi dari Noken Papua. Yang dapat kita simpulkan Noken Papua tersebut atau tas tradisional Noken memiliki simbol kehidupan yang baik, perdamaian, dan kesuburan bagi masyarakat Papua terutama kebanyakan di daerah Pegunungan Tengah Papua seperti suku Mee/Ekari, Damal, Suku Yali, Suku Lani, dan Bauzi. Noken Papua yang merupakan buatan asli oleh mama-mama Papua dengan cara manual yang dibuat dari beberapa pohon Manduam, Nawa, Anggrek dan lainnya. Perempuan di Papua dianggap sudah dewasa jika sudah bisa membuat Noken, pembuatan Noken merupakan syarat untuk menikah, hal tersebut diwajibkan bagi wanita atau perempuan di Papua semenjak masih kecil diharuskan untuk belajar membuat Noken. 

Noken Papua hanya dibolehkan dibuat oleh masyarakat Papua saja. Ukuran Noken sendiri bervariasi, mulai dari ukuran yang kecil (disebut Mitutee), Noken ukuran sedang (disebut Gapagoo), dan untuk Noken yang ukurannya besar (disebut Yatoo). Proses pembuatannya pun bisa mencapai hingga 1 sampai 2 minggu, sedangkan untuk ukuran yang besar bisa mecapa 3 minggu lamanya, bahkan bisa juga mencapai hingga 2 sampai 3 bulan untuk pembuatan Noken, tergantung dari proses pembuatannya.

Mungkin cukup sekian artikel ini, semoga dapat menambah wawasan kita mengenai Filosofi dari Noken Papua yang pada hari sebelumnya menjadi ikon pada Google Doodle.

Sekian, terima kasih.


Referensi / Source :

Noken : https://id.wikipedia.org/wiki/Noken

Sumber Gambar : https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b2/Noken_Indonesia.jpg/220px-Noken_Indonesia.jpg

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/6/63/NokenMamaMamaPapua.jpg/220px-NokenMamaMamaPapua.jpg

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/73/Membuat_noken.jpg/220px-Membuat_noken.jpg

Sumber Lainnya : http://www.unesco.org/new/fr/media-services/single-view/news/elements_from_botswana_indonesia_kyrgyzstan_and_uganda_inscribed_on_unesco_list_of_intangible_cultural_heritage_in_need_of_urgent_safeguarding/

http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/node/905


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejak di kolom komentar. Jangan spam. Terimakasih.

Artikel Populer 30 Hari Terakhir

  • Share