


.jpg/100px-Foto(219).jpg)
wikipedia.com
Hai, halo selamat datang di blog Cara Zuhri ya. Setelah artikel yang sebelumnya mengenai Sejarah Singkat G30S/PKI atau Gerakan 30 September. Artikel ini masih berhubungan dengan artikel sebelumnya ya. Nuansa mengenang serta belajar mengenai sejarah masa lalu di Indonesia masih membara.
Baik, pada artikel ini akan membahas mengenai Pahlawan Revolusi. Apa sih Pahlawan Revolusi itu ?, Nah, untuk lebih jelasnya mari kita sama-sama belajar mengenai sejarah masa lalu di Indonesia yang berkaitan dengan G30S/PKI atau Gerakan 30 September.
Pada saat terjadinya pemberontakan atau kekejaman PKI setidaknya beberapa perwira militer gugur akibat keganasan PKI. Menurut sejarahnya peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 30 September 1965 malam hari atau 1 Oktober 1965 dini hari.
Dilansir dari wikipedia.org, Pahlawan Revolusi adalah gelar yang diberikan kepada sejumlah perwira militer yang telah gugur dalam tragedi yang terjadi pada tanggal 30 September 1965 malam dan 1 Oktober 1965 dini hari. Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009, gelar ini diakui juga sebagai Pahlawan Nasional.
Para Pahlawan tersebut adalah :
1. Jenderal (anm.) Ahmad Yani
Tanggal Penetapan : 5 Oktober 1965
Dasar Penetapan : Keppres No.111/KOTI/1965
2. Letnan Jenderal (anm.) R. Suprapto
Letnan Jenderal TNI Anumerta R. Suprapto (lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, 20 Juni 1920 - meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 45 tahun) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Ia merupakan salah satu korban dalam G30S/PKI dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Gelar : Pahlawan Revolusi
Tanggal Penetapan : 5 Oktober 1965
Dasar Penetapan : Keppres No.111/KOTI/1965
3. Letnan Jenderal (anm.) M.T. Haryono
Letnan Jenderal TNI Anumerta Mas Tirtodarmo Haryono (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 20 Januari 1924 - meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 41 tahun) adalah salah satu Pahlawan Revolusi Indonesia yang terbunuh pada peristiwa G30S/PKI. Ia dimakamkan di TaMP Kalibata - Jakarta.
Gelar : Pahlawan Revolusi
Tanggal Penetapan : 5 Oktober 1965
Dasar Penetapan : Keppres No.111/KOTI/1965
4. Letnan Jenderal (anm.) S. Parman
Letnan Jenderal TNI Anumerta Siswondo Parman (lahir di Wonosobo, Jawa Tengah, 4 Agustus 1918 - meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 47 tahun) atau lebih dikenal dengan nama S. Parman adalah salah satu Pahlawan Revolusi Indonesia dan Tokoh Militer Indonesia. Ia meninggal dibunuh pada peristiwa Gerakan 30 September dan mendapatkan gelar Letnan Jenderal Anumerta. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Gelar : Pahlawan Revolusi
Tanggal Pengangkatan : 5 Oktober 1965
Dasar Pengangkatan : Keppres No.111/KOTI/1965
5. Mayor Jenderal (anm.) D.I. Panjaitan
Mayor Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan (lahir di Balige, Sumatera Utara, 9 Juni 1925 - meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 40 tahun) adalah salah satu Pahlawan Revolusi Indonesia. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Gelar : Pahlawan Revolusi
Tanggal Penetapan : 5 Oktober 1965
Dasar Penetapan : Keppres No.111/KOTI/1965
6. Mayor Jenderal (anm.) Sutoyo Siswomiharjo
Mayor Jenderal TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo (lahir di Kebumen, Jawa Tengah, 28 Agustus 1922 - meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 43 tahun) adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang diculik dan kemudian dibunuh dalam peristiwa Gerakan 30 September di Indonesia.
Gelar : Pahlawan Revolusi
Tanggal Penetapan : 5 Oktober 1965
Dasar Penetapan : Keppres No.111/KOTI.1965
7. Kapten (anm.) Pierre Tendean
Kapten Czi. (Anumerta) Pierre Andries Tendean (lahir 21 Februari 1939 - meninggal 1 Oktober 1965 pada umur 26 tahun) adalah seorang perwira militer Indonesia yang menjadi salah satu korban peristiwa Gerakan 30 September pada tahun 1965. Mengawali karier militer dengan menjadi intelijen dan kemudian ditunjuk sebagai Ajudan Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution menggantikan Kapten Kav Adolf Gustaf Manulang yang gugur dalam misi perdamaian di Kongo Afrika tahun 1963 dengan pangkat Letnan Satu Czi, ia dipromosikan menjadi Kapten Anumerta setelah kematiannya. Kapten Czi. (Anumerta) Pierre Andries Tendean dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dan bersama enam perwira korban Gerakan 30 September lainnya, ia ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi Indonesia pada tanggal 5 Oktober 1965.
Gelar : Pahlawan Revolusi
Tanggal Penetapan : 5 Oktober 1965
Dasar Penetapan : Keppres No.111/KOTI/1965
8. AIPDA (anm.) Karel Satsuit Tubun
Ajun Inspektur Polisi Dua Anumerta Karel Satsuit Tubun (lahir di Maluku Tenggara, 14 Oktober 1928 - meninggal di Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 36 tahun) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang merupakan salah seorang korban Gerakan 30 September pada tahun 1965. Ia adalah pengawal dari J. Leimena. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Karena merupakan salah satu korban Gerakan 30 September, beliau menjadi seorang Pahlawan Revolusi.
Gelar : Pahlawan Revolusi
Tanggal Penetapan : 5 Oktober 1965
Dasar Penetapan : Keppres No.114/KOTI/1965
9. Brigadir Jenderal (anm.) Katamso Darmokusumo
Brigadir Jenderal TNI (Anumerta) Katamso Darmokusumo (lahir di Sragen, Jawa Tengah, 5 Februari 1923 - meninggal di Yogyakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 42 tahun) adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Ia merupakan mantan Komandan Korem 072/Pamungkas. Brigadir Jenderal TNI (Anumerta) Katamso Darmokusumo termasuk tokoh yang terbunuh dalam peristiwa Gerakan 30 September. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara, Yogyakarta.
Gelar : Pahlawan Revolusi
Tanggal Penetapan : 19 Oktober 1965
Dasar Penetapan : Keppres No.118/KOTI/1965
10. Kolonel (anm.) Sugiyono
Kolonel Inf. (Anumerta) R. Sugiyono Mangunwiyoto (lahir di Gedaren, Sumbergiri, Pojong, Gunung Kidul, 12 Agustus 1926 - meninggal di Kentungan, Yogyakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 39 tahun) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang merupakan salah seorang korban peristiwa Gerakan 30 September. Ia merupakan mantan Kepala Staf Korem 072/Pamungkas.
Gelar : Pahlawan Revolusi
Tanggal Penetapan : 19 Oktober 1965
Dasar Penetapan : Keppres No.118/KOTI/1965
Baik, itulah para Pahlawan Revolusi Indonesia yang gugur sekaligus menjadi korban kekejaman pada peristiwa berkaitan dengan G30S/PKI atau Gerakan 30 September.
Semoga para Pahlawan Revolusi kita yang telah gugur diberikan tempat disisi-Nya. Aamiin...
Referensi / Source :
Pahlawan Revolusi Indonesia : https://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Revolusi_Indonesia
Ahmad Yani : https://id.wikipedia.org/wiki/Ahmad_Yani
R. Suprapto (pahlawanrevolusi) : https://id.wikipedia.org/wiki/R._Suprapto_(pahlawan_revolusi)
Mas Tirtodarmo Haryono : https://id.wikipedia.org/wiki/Mas_Tirtodarmo_Haryono
Siswondo Parman : https://id.wikipedia.org/wiki/Siswondo_Parman
D.I. Pandjaitan : https://id.wikipedia.org/wiki/D.I._Pandjaitan
Sutoyo Siswomiharjo : https://id.wikipedia.org/wiki/Sutoyo_Siswomiharjo
Pierre Tendean : https://id.wikipedia.org/wiki/Pierre_Tendean
Karel Sadsuitubun : https://id.wikipedia.org/wiki/Pierre_Tendean
Katamso Darmokusumo : https://id.wikipedia.org/wiki/Katamso_Darmokusumo
Sugiono : https://id.wikipedia.org/wiki/Sugiono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak di kolom komentar. Jangan spam. Terimakasih.