Memaknai Hari Tasrik : Pengorbanan, Keutamaan, dan Ritual Suci dalam Islam | Cara Zuhri

Berbagi Berbagai Hal

19 Juni 2024

Memaknai Hari Tasrik : Pengorbanan, Keutamaan, dan Ritual Suci dalam Islam


ka'bah


Memaknai Hari Tasrik : Pengorbanan, Keutamaan, dan Ritual Suci dalam Islam

Hari Tasrik adalah bagian dari ritual Islam yang sangat penting dan dilaksanakan oleh umat Muslim di seluruh dunia setiap tahun. Meskipun seringkali hanya diketahui sebagai bagian dari rangkaian ibadah haji, hari Tasrik memiliki makna dan keutamaan yang jauh lebih mendalam dalam agama Islam. Artikel ini akan membahas secara rinci apa itu hari Tasrik, sejarahnya, bagaimana pelaksanaannya, serta makna dan hikmah yang terkandung di dalamnya.


Apa Itu Hari Tasrik?

Hari Tasrik merujuk pada tiga hari setelah hari Idul Adha, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah dalam kalender Hijriah. Kata "Tasrik" berasal dari bahasa Arab yang berarti "pengeringan", merujuk pada praktik pengeringan daging kurban di bawah sinar matahari pada zaman dahulu. Hari-hari ini dikenal sebagai hari dimana umat Muslim yang sedang melaksanakan ibadah haji diharuskan untuk melakukan ritual melempar jumrah di Mina, dan bagi yang tidak berhaji dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan amalan lainnya.


Sejarah Hari Tasrik

Sejarah hari Tasrik tidak terlepas dari sejarah pelaksanaan ibadah haji itu sendiri. Pada masa Nabi Ibrahim AS, praktik penyembelihan hewan kurban menjadi sebuah tradisi yang diikuti oleh umat Muslim untuk mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS. Sebagai gantinya, Allah SWT kemudian menggantikan Nabi Ismail AS dengan seekor domba. Tradisi ini kemudian dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban setiap Idul Adha dan pengeringan dagingnya pada hari-hari Tasrik.


Pelaksanaan Hari Tasrik

Di Mina (Bagi yang Berhaji):

  • Melempar Jumrah: Pada hari Tasrik, jamaah haji diwajibkan melempar tiga jumrah, yaitu Jumrah Ula, Jumrah Wusta, dan Jumrah Aqabah, dengan masing-masing tujuh kerikil. Ritual ini melambangkan penolakan terhadap godaan setan dan merupakan salah satu rukun haji yang harus dilakukan dengan tepat.

  • Mabit di Mina: Jamaah haji juga diwajibkan untuk menginap di Mina selama hari Tasrik. Mabit berarti bermalam atau tinggal, dan ini dilakukan sebagai bagian dari ibadah haji untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.


Bagi yang Tidak Berhaji:

  • Dzikir dan Doa: Umat Muslim yang tidak berhaji dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan doa pada hari Tasrik. Salah satu dzikir yang dianjurkan adalah takbir, tahmid, dan tahlil yang dilakukan setelah setiap shalat fardhu.


  • Puasa: Meskipun tidak ada kewajiban berpuasa pada hari Tasrik, namun puasa pada hari-hari sebelum dan sesudah hari Tasrik sangat dianjurkan sebagai bentuk ibadah sunnah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.


Makna dan Hikmah Hari Tasrik

Menguatkan Ketakwaan:

Hari Tasrik merupakan momen untuk memperkuat ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT. Melalui ritual-ritual yang dilakukan, umat Muslim diajak untuk selalu mengingat kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.

Simbol Pengorbanan:

Penyembelihan hewan kurban yang dilakukan pada hari Tasrik adalah simbol pengorbanan yang mengingatkan umat Muslim akan kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Ini juga menjadi pengingat untuk senantiasa siap berkorban demi kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT.

Menolak Godaan Setan:

Ritual melempar jumrah di Mina adalah simbol penolakan terhadap godaan setan. Ini mengajarkan umat Muslim untuk selalu waspada terhadap godaan yang bisa menjauhkan dari jalan Allah SWT.

Kebersamaan dan Persatuan:

Hari Tasrik juga menjadi momen kebersamaan bagi umat Muslim. Bagi yang berhaji, berkumpul dan melakukan ibadah bersama-sama di Mina memperkuat rasa persaudaraan dan persatuan di antara umat Islam. Bagi yang tidak berhaji, memperbanyak dzikir dan doa bersama keluarga dan masyarakat setempat juga memperkuat ikatan sosial.

Praktik Pengeringan Daging Kurban

Praktik pengeringan daging kurban yang menjadi asal-usul nama hari Tasrik masih dilakukan oleh sebagian masyarakat, terutama di daerah-daerah yang memiliki tradisi kuat dalam memanfaatkan daging kurban secara maksimal. Daging kurban yang dikeringkan dapat disimpan lebih lama dan dikonsumsi dalam waktu yang lebih panjang, yang merupakan cara efisien untuk menghindari pemborosan dan memastikan bahwa berkah dari kurban dapat dinikmati dalam waktu yang lama.


Hari Tasrik adalah bagian integral dari ibadah haji dan perayaan Idul Adha yang mengandung banyak makna dan hikmah. Bagi umat Muslim, hari-hari ini merupakan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperkuat keimanan, dan mengingat pengorbanan serta kebesaran Allah SWT. Melalui pelaksanaan berbagai ritual dan amalan, baik di Mina bagi yang berhaji maupun di tempat masing-masing bagi yang tidak berhaji, hari Tasrik menjadi momen yang penuh berkah dan pengingat akan pentingnya ketaatan dan pengorbanan dalam kehidupan seorang Muslim.


Hari Tasrik mengajarkan banyak hal tentang ketakwaan, pengorbanan, kebersamaan, dan keberlanjutan. Melalui pelaksanaan yang benar dan penuh keikhlasan, umat Muslim dapat meraih banyak pahala dan berkah dari Allah SWT. Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai hari Tasrik dan menginspirasi untuk menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk dan ikhlas.


*\ Berbagai sumber

Foto oleh Haydan As-soendawy dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-berkumpul-di-dekat-ka-bah-mekkah-arab-saudi-2895295/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejak di kolom komentar. Jangan spam. Terimakasih.

Artikel Populer 30 Hari Terakhir

  • Share

AdBlock Terdeteksi!

Segera non-aktifkan AdBlock kamu. Supaya bisa mengunjungi website ini...