Memikat Selera dengan Kue Keranjang: Sejarah, Ragam, dan Kelezatannya | Cara Zuhri

Berbagi Berbagai Hal

06 Februari 2024

Memikat Selera dengan Kue Keranjang: Sejarah, Ragam, dan Kelezatannya

 

kue keranjang

Memikat Selera dengan Kue Keranjang: Sejarah, Ragam, dan Kelezatannya

Kuliner merupakan bagian penting dari warisan budaya suatu bangsa. Setiap hidangan memiliki kisahnya sendiri yang merefleksikan sejarah, kearifan lokal, dan keanekaragaman rasa. Di antara beragam hidangan yang menghiasi kekayaan kuliner Indonesia, terdapat satu hidangan yang memiliki daya tarik khusus, yaitu kue keranjang.


Sejarah Kue Keranjang

Kue keranjang, yang juga dikenal dengan nama kue cina atau kue tahun baru, merupakan salah satu jenis kue tradisional yang memiliki sejarah panjang. Asal usulnya terkait erat dengan perayaan Tahun Baru Imlek. Kue ini diyakini berasal dari budaya Tionghoa dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia.


Menurut legenda, kue keranjang memiliki nama yang unik karena cara pembuatannya yang membutuhkan keranjang kecil sebagai wadah saat proses pembuatannya. Secara tradisional, kue ini dibuat dari beras ketan, gula, dan air, lalu dikukus dalam wadah yang terbuat dari anyaman bambu yang berbentuk keranjang kecil.


Ragam Varian Kue Keranjang

Meskipun memiliki akar yang sama, kue keranjang memiliki beragam varian dan bentuk, tergantung pada daerah asalnya dan kreasi masing-masing pembuatnya. Di beberapa daerah di Indonesia, kue ini juga dikenal dengan nama yang berbeda, seperti kue dodol atau kue ku ketan.


Salah satu varian yang populer adalah kue keranjang dengan tambahan pewarna alami, seperti pandan atau ubi ungu, yang memberikan warna dan aroma yang khas. Selain itu, ada juga varian kue keranjang dengan tambahan bahan seperti wijen, kacang merah, atau kacang hijau yang memberikan tekstur dan rasa yang beragam.


Kelezatan Kue Keranjang

Rasa kue keranjang yang manis, lembut, dan lengket menjadi daya tarik utama bagi pecinta kuliner tradisional. Proses pengukusannya yang lambat membuat teksturnya menjadi kenyal namun tetap lembut di dalam mulut. Kombinasi antara manisnya gula dan aroma beras ketan yang khas menjadikan setiap gigitan kue keranjang begitu memikat.


Tidak hanya lezat untuk dinikmati sebagai cemilan, kue keranjang juga memiliki nilai simbolis yang dalam dalam budaya Tionghoa. Kue ini diyakini membawa keberuntungan dan harapan untuk tahun yang baru. Oleh karena itu, kue keranjang seringkali dihadirkan sebagai sajian wajib dalam perayaan Tahun Baru Imlek.


Kue Keranjang di Era Modern

Meskipun telah berusia ratusan tahun, kue keranjang tetap menjadi favorit di berbagai kalangan, baik yang tua maupun yang muda. Bahkan, di era modern ini, kue keranjang tidak hanya hadir dalam versi tradisionalnya saja. Banyak inovasi dilakukan untuk memperkaya rasa dan tampilan kue keranjang, mulai dari varian rasa hingga kemasan yang lebih menarik.


Tak hanya itu, kue keranjang juga telah menjadi komoditas perdagangan yang populer, baik di pasar tradisional maupun di pasar modern. Kemasannya yang praktis dan daya tahannya yang cukup lama membuat kue keranjang menjadi pilihan yang tepat sebagai oleh-oleh atau cendera mata.


Kue keranjang bukan hanya sekadar hidangan lezat, tetapi juga sebuah warisan budaya yang patut dilestarikan. Dibalik rasa manisnya terdapat kisah panjang tentang perpaduan budaya dan tradisi yang telah mengakar kuat dalam masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, mari lestarikan keberagaman kuliner Indonesia dengan terus memanjakan lidah kita dengan sajian-sajian tradisional yang memikat seperti kue keranjang. Selamat menikmati!


*\ Berbagai sumber - by AI

Foto https://s3-publishing-cmn-svc-prd.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/article/sxlGZuSVfnUf9RYCWWbIz/original/1673342380-Cara%20Mengolah%20dan%20Makan%20Kue%20Keranjang%20Imlek%20yang%20Sehat.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejak di kolom komentar. Jangan spam. Terimakasih.

Artikel Populer 30 Hari Terakhir

  • Share